Bab 591
Selena tidak melihat ada ekspresi apapun di matanya, dia teringat dengan sikap
wanita yang sombong
tadi. Selena menyimpulkan Wina pasti Juga orang yang tidak baik.
Harvey tampaknya takut dia berpikir terlalu banyak, dla yang sebelumnya jarang
menjelaskan situasi
kepada Selena, kini membungkuk dan meletakkan tangan Selena di telapak
tangannya.
Dia berdiri setengah jongkok di tanah, tubuh tingginya sekarang lebih pendek
dari Selena yang sedang
duduk.
Namun, Harvey sama sekali tidak pedull, dia mengangkat dagu, dengan serius
dan sungguh-sungguh,
Seli, saat aku masih kecil, aku pernah tinggal di rumah bibi untuk sementara
waktu, Wina dan keluarga
Sissy adalah teman dekatku, beberapa kali kami berkumpul bersama-sama
bermain selama pesta.
hanya itu saja.”
Selena melihat ekspresi seriusnya dan merasa sedikit malu, “Aku nggak pernah
mempertanyakanmu.”
Harvey langsung menggenggam tangannya, “Aku nggak ingin kamu merasa
kurang nyaman sedikit pun
karena orang lain. kalau ada, tolong beritahu aku.”
Rasa aman yang begitu kuat membuat wanita di sekitarnya merasa senang,
siapa pria hebat ini?
Selena merasa malu dan mendorongnya.
Cinta Harvey padanya Bahkan bisa dirasakan oleh orang buta.
Sebenarnya Selena tidak meragukannya, tetapi hanya penasaran saja.
Mendapat jawaban positit, hati Selena terasa hangat.
Malam tiba, Selena memandangi dirinya di cermin dengan gaun yang indah
membentuk lekuk tubuhnya.
Dia terkejut dengan perlampilannya dalam riasan seperti itu, karena dia belum
pernah berdandan
setelah siuman.
Tidak heran orang di sekitarnya terus memberikan pujian, Selena sendiri pun
tidak bisa menemukan
kekurangan dari penampilannya.
Ketika dia keluar dan membuka pintu, Harvey Juga terpaku beberapa detik saat
melihatnya.
Seli-nya, memang tak ada yang bisa menandingi di dunia ini.
Sepanjang perjalanan, Harvey tetap bungkam dan tidak mengungkapkan
sepatah kata pun.
+15 BONUS
Selena juga sedikit merapikan rambutnya ketika melihat Harvey. Dla sudah
mengganti pakaiannya dengan pakalan resmi, mengenakan dasi dan bunga
yang sesuai dengan warna gaunnya, mungkin dia akan menghadiri acara yang
cukup penting.
Melihat ekspresi cemas di wajahnya, Harvey seketika mengulurkan tangannya,
dan berusaha
menggenggam tangannya.
Cincin di jari manis dengan lembut menggosok kulitnya, membuat Selena
merasa tenang tanpa sebab.
“Jangan takut, ada aku.”
Mobil masuk melalui jalur VIP, Selena hanya melihat beberapa petugas
keamanan berbadan besar dan
tidak menemukan orang lain.
Dia mengikuti Harvey masuk ke hotel dengan rasa penasaran.
Hotel ini dihias dengan sangat mewah, Selena semakin yakin kalau di dalam
nanti ada orang penting yang menunggunya. Hal ini membuat telapak tangannya
basah oleh keringat.
“Aku pergi ke toilet dulu.”
“Oke.”
Visit popsnovel.com to read full content.
Harvey memberikan isyarat kepada
Chandra, dia pun pergi ke toilet
didampingi rekannya untuk
memastikan tidak ada bahaya, lalu
membiarkan Selena masuk. The
content is on popsnovel.com! Read
the latest chapter there!
Selena tidak tahu apa ang sebenarnya terjadi, dia hanya merasa Harvey begitu
melindunginya seperti
menjaga telur yang takut jatuh dan pecah.
Visit popsnovel.com to read full content.
Setelah mencuci tangan, Selena
mulai menyesuaikan napasnya, dia
mengambil pelembab lalu
mengoleskan ke tangannya. Setelah
merasa tenang, Selena kembali
mengangkat kepalanya dan The
content is on popsnovel.com! Read
the latest chapter there!
berjalan keluar toilet dengan tegap.
Harvey sedang menunggunya di lorong, Selena hendak mendekatinya, tetapi
tiba-tiba datang wanita
berbaju putih mendekati Harvey.
“Kak Harvey! Sudah lama nggak ketemu.”
Visit popsnovel.com to read full content.
Terdengar suara wanita yang sangat
manis. Karena dia berjalan terlalu
cepat, hak setinggi sepuluh meter itu
menginjak rok yang menghalangi
langkahnya. Seketika dia terjatuh ke
arah Harvey. The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Ternyata di lorong sepi itu terdapat dua wartawan yang dengan sigap
mengarahkan kamera mereka ke
Harvey.
+15 BONUS
Selena yang melihat adegan ini dari kejauhan langsung terdiam, senyum di
wajahnya kini sirna.