Big Novel

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 673
+15 BONUS
Setelah mengonsumsi obat. Kakek merasa jantungnya tidak berdebar lagi. Dia
tahu bahwa Harvey tidak
bodoh dan selalu berpengalaman. Dia yakin bahwa Harvey pasti akan selamat.
Namun ....
Kakek bisa membayangkan pemandangan kobaran api yang besar ketika dia
menutup matanya.
Manusia sangat tidak berdaya di hadapan bencana besar seperti itu.
Sama seperti keahlian bela dirimu tidak akan berguna ketika bertemu dengan
longsor salju.
Melihat wajah Kakek yang lelah, kepala pelayan segera menasihatinya. “Tuan,
jangan terlalu khawatir.
Api di tempat kejadian masih belum padam. Udara di sekitar penuh dengan gas
berbahaya. Orang- orang kita sudah pergi mencari Tuan Muda Harvey dan
segera akan ada hasilnya.”
Kakek yang bersandar di kursi rotan itu mendongak, kedua tangannya berada di
dahinya. “Kalau anak nakal itu benar—benar meninggal di sana, bagaimana aku
akan menjelaskan kepada neneknya saat aku
pergi ke dunia sana.”
Kepala pelayan berdiri di samping. Saat dia menatap rambut putih tuannya, dia
baru menyadari bahwa
tuannya sudah tua.
Kepala pelayan menghela napas dan berkata, “Tuan Muda Harvey selalu
diberkati.”
Selena kembali ke kamarnya dalam kebingungan. Begitu dia menutup pintu
kamar, dia langsung duduk
di lantai dengan punggung menempel pada pintu.
Sosok Harvey terus muncul di dalam benaknya. Mata yang penuh kasih sayang
itu. Pelukan yang
hangat itu. Semuanya muncul satu per satu di dalam benaknya.
Matanya mulai terasa perih dan carian hangat jatuh ke lengannya.
Selena menyentuh pipinya. Air mata?
Hatinya terasa sakit. Apa aku sangat mengkhawatirkan Harvey?
Pada saat itulah Selena menyadari bahwa mungkin Harvey jauh lebih penting
dari yang dia bayangkan.
Namun yang paling membuatnya takut adalah dia sangat khawatir tetapi tidak
bisa melakukan apa pun.
Selena merasa dirinya terperangkap dalam kegelapan. Dia tidak tahu apa yang
terjadi di masa lalu dan tidak tahu di mana musuhnya.
+15 BONUS
Keadaan seperti ini membuatnya sungguh merasa tidak berdaya. Dia memeluk
kepalanya. Pikirannya begitu kacau.
Dia merasa keadaannya tidak seharusnya seperti ini. Jika pelaku mengincarnya,
mengapa dirinya harus membahayakan orang lain.
Harvey, kamu ada di mana?
Selena terus menelepon ke nomor yang sangat dia hafal itu.
Namun, tetap dalam keadaan tidak dapat dihubungi.
Dia terus bertanya-tanya apa yang harus dia lakukan dan apa yang bisa dia
lakukan?
Selena membuka ponselnya dan menyadari hanya ada beberapa nomor kontak
di dalamnya. Sekarang, nomor—nomor itu tidak dapat dihubungi.
Dia mengira memiliki segalanya, tetapi setelah dipikirkan, Selena menyadari
bahwa dia tidak memiliki
apa-apa.
Dia tidak memiliki keluarga maupun teman. Setelah Harvey yang selalu
melindunginya menghilang dari dunianya, yang tersisa hanyalah dirinya seorang.
Dia tidak ingin menangis, tetapi air matanya terus mengalir.
Visit popsnovel.com to read full content.
Selena mulai berpikir apakah selama
ini dia sudah salah SE EE
dia tidak ppsgintdi Ha ey”?
Sebéharnya dia dari awal sudah jatuh
cinta pada Harvey? The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Visit popsnovel.com to read full content.
Ponsel di atas meja tiba—tiba
berdering. Selena yang aja
BEG Ca sedera :
” .

meridangkatnya, Ibu, bagaimana

” 5
keadaannya?” The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Visit popsnovel.com to read full content.
Terdengar suara angin kencang
berderu di ujung ponsel. Selepagak
tahu di rps Namun
stiafa Ellia bercampur dengan suara
angin yang kuat. The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
“Masih belum ada kabar. Kamu menangis?” tanya Ellia dengan nada yang
dingin.
Selena segera menyeka air matanya dan bertanya, “Ibu, aku sangat
mengkhawatirkan Harvey. Apa aku bisa melakukan sesuatu?”
“Jaga dirimu dengan baik. Begitu ada kabar, aku akan memberitahumu.
Sekarang nggak ada kabar adalah kabar terbaik. Mengerti?”
“var
“Istirahallah lebih awal. Aku yang akan mengurus di sini.”
Ellia langsung menutup pandullannya setelah menenangkan Selena,
Pada saat ini, Ellia yang berada di dalam helikopter menunduk melihat kobaran
api yang masih menyala
itu. Kobaran api itu memantulkan cahaya yang menerangi tepi laut.

Advertisement