Big Novel

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 728
Selena melotot dengan tatapan dingin, “Ini Ide dia, “kan?”
“Ya, dia nggak mau berdiam diri begitu aja. Sel-sel kanker di tubuhmu menyebar
dengan cepat, jadi ini adalah cara satu—satunya supaya kondisimu nggak
semakin parah.”
Kemoterapi itu seperti judi. Kalau menang maka tumor akan terhambat
perkembangannya dan kalau kalah artinya dia bisa mati lebih cepat.
Yang paling menakutkan adalah pasien akan menderita efek samping yang
parah sebelum mati.
Lewis menijilat bibimya dan menjelaskan dengan hati-hati, “Dia mau kamu bisa
sehat lagi, Selena. Aku juga berharap terjadi keajaiban seperti dua tahun yang
lalu. Waktu itu aku juga yakin sekali kamu hanya bisa bertahan selama tiga—
enam bulan, tetapi ternyata hasil dari kemoterapi sangat baik dan kondisimul
bisa stabil. Mungkin kali ini...
“Kak Lo
Lewis, aku tahu niatmu baik, tapi... aku mau mati saja.
Dua tahun yang lalu Selena juga pernah mengatakan hal seperti ini dengan
wajah penuh kesedihan. Dia terlihat sangat tertindas dan tidak ada sinar harapan
di matanya.
Beda dari ekspresinya sekarang. Selena terlihat sangat tenang seperti seorang
penatua yang sudah kenyang mengarungi hiruk—pikuknya kehidupan. Dia seperti
seorang biksu yang sudah mencapai puncak kehidupan, tidak lagi memiliki
hasrat duniawi dan tidak memiliki emosi.
“Ayahku sudah meninggal, keluargaku bangkrut, aku juga nggak bisa
menyelamatkan anakku, bahkan pernikahanku penuh dengan penipuan. Di dunia
ini, nggak ada lagi alasan untukku tetap bertahan hidup.”
“Selena, jangan bicara seperti itu. Seekor semut saja harus berusaha untuk
bertahan hidup, kenapa
kamu malah menyerah begitu aja.”
“Kak Lewis, aku bukan menyerah. Aku hanya mengikuti arus kehidupan dan
menerima fakta.”
Selena menolak kemoterapi, dia bahkan mengusir suster dan Lewis.
Tiba—tiba, Harvey muncul di depan pintu kamar Selena sambil memegang
laporan tes DNA.
“Kamu bilang nggak punya alasan untuk hidup? Ini, aku akan memberimu satu
alasan.”
Selena merasa agak enggan bertemu dengannya, entah apa lagi yang akan
Harvey lakukan kali ini.
Harvey memberikan laporan pemeriksaan kepada Selena. Selena membukanya
dan melihat itu adalah
122
laporan tes DNA antara dirinya dan Harvest.
Harvest? Oh, sepertinya anak yang sangat mirip dengan Harvey itu ya?
Hasil laporan itu menunjukkan bahwa dia adalah ibu dari Harvest. Selena hanya
membaca laporan itu sekilas, lalu membuangnya.
“Harvey, kamu sungguh nggak bisa berhenti berbuat ulah ya demi membuatku
mau dikemoterapi? Kamu bahkan terpikir menggunakan cara seperti ini? Dengan
kekuasaanmu, tentu mudah sekali “kan kamu membuat laporan palsu seperti
ini?”
Ternyata benar seperti perkataan Chandra. Selena sama sekali tidak percaya
dengan laporan
pemeriksaan itu.
“Seli, aku nggak bohong.”
“Oke, kalau dia memang anakku, kenapa kamu malah menyelamatkan Agatha?
Kenapa kamu bilang anakku sudah meninggal?”
Harvey berlutut di depan kasur Selena, dia merendahkan diri dan memohon.
“Aku punya alasan. Sell, intinya Harvest itu anak kita dan aku nggak bohong.
Apa kamu bisa bertahan demi dia? Kamu nggak mau “kan anak kita jadi anak
yatim?”
Visit popsnovel.com to read full content.
Namun, kata—katanya yang tulus
tidak membuat Selena tergerak
sedikit pun. Selena JIE
dengan {199 dan befkatal
I

uw

TorRmbdh “Harusnya kamu nggak
membohongiku waktu dulu aku
masih percaya kamu. Orang yang
sudah mengkhianati kepercayaan
orang lain nggak pantas dipercayai
lagi. The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Visit popsnovel.com to read full content.
“QA; -

Seli, apa yang harus kulakukan
supaya kamu mau percaya aku [2a
Aku dan (gata sibidun fggak ada
a Yari dulu sampai sekarang
aku hanya mencintaimu, kumohon

” :

percayalah padaku.” The content is
on popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Kepala Selena terasa agak sakit, sebuah kenangan melintas di benaknya..
Visit popsnovel.com to read full content.
Waktu itu, dia sedang berlutut
dengan wajah pucat dan mena,
ujung cela na HarveY(sarhbitberderai
oF rath Ha rvey, aku benar—benar
nggak mendorong Nona Agatha.

) "
Kumohon percayalah padaku!” The
content is on popsnovel.com! Read
the latest chapter there!
Apa jawaban Harvey waktu itu?
Dia berdiri tegap dan ekspresi wajahnya sangat dingin, lalu menjawab dengan
ketus, “Selena, kamu
pantas mati.”

Advertisement