Big Novel

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 734
Bibi Eri membuka mulutnya untuk membujuk Selena, tetapi Selena malah
melambaikan tangan dan berkata, “Aku mau tidur dulu. Dia nggak boleh sampal
masuk, aku nggak mau lihat orang itu.”
“Baik.”
Bibi Eri menyelimuti Selena, lalu keluar kamar. Di sana dia melihat Harvey
sedang memeluk Harvest yang masih menangis. Wajah anak kecil itu terlihat
sangat lucu.
“Ayah, aku mau ketemu Ibu.” Harvey menggenggam kerah Harvey dengan
tatapan memelas.
Harvest yang sudah berusia tiga tahun sudah bisa mengungkapkan pikirannya
dengan baik.
Dia sudah lama tidak bertemu dengan ibu dan tidak mengerti kenapa ibu yang
dulu mau memeluknya sekarang bersikap dingin. Padahal dia hanya ingin
dipeluk.
Harvey menggendongnya dengan satu tangan dan ikut terlihat pilu. “Ibu sedang
sakit, nanti aja ya.”
“Sakit?” Harvest memutar bola matanya, “Ibu sakit?"
Sambil bicara, Harvest pura—pura batuk sedangkan Harvey mengusap ujung
hidungnya. “Ibu lagi sakit
parah.”
“Ibu harus minum obat dan disuntik.”
“lya, ayo beri obat pada ibu supaya cepat sembuh.”
Harvey menghela napas tanpa suara, “Ayah antar pulang ya.
Ketika keduanya melewati sisi taman, Harvest sepertinya teringat sesuatu. Dia
menunjuk bunga yang sedang mekar, lalu menunjuk ke kepalanya, “Mahkota
bunga. Ibu pakai mahkota bunga.”
Hati Harvey merasa pilu. Padahal kejadiannya sudah lebih dari setahun yang
lalu, tidak disangka anak
ini masih ingat.
Mereka bertiga pernah berkemah di alam bebas. Harvey memetik banyak bunga
liar dan membuatnya
menjadi mahkota bunga untuk Selena.
Meski masih kecil, Harvest bisa ingat betul bagaimana ibunya tersenyum
bahagia dengan mengenakan
mahkota bunga pada hari itu.
Setiap kali Harvey mengingat masa lalu, hatinya terasa sakit.
+15 BONUS
“Ayo petik bunga.” Harvest tidak banyak pikir dan langsung berlari ke taman
untuk memetik bunga yang cantik. Setelah itu dia memberikannya pada Harvey.
“Kamu mau membuat mahkota bunga untuk Ibu?”
“yar
“Ayo kita buat.”
Mereka berdua sedang merangkai mahkota bunga saat terdengar seseorang
berkata, “Wah ada pencuri bunga, memangnya kalian orang miskin sampai perlu
mencuri bunga untuk menjenguk pasien?”
Harvest tidak mengerti apa yang terjadi. Ini pertama kalinya Harvey dibilang
pencuri, dia langsung memeluk Harvest dan pergi tanpa menoleh.
Suster kepala berteriak di belakangnya, “Kelihatannya aja kaya, aslinya sih
miskin.”
Selena tidur sejenak. Di benaknya terus terulang kejadian Harvey yang
mengelus kepala Shearly.
Andai saja ada satu detik Selena berpikir bahwa Harvey tidak menipunya, semua
hal itu lenyap saat ini.
Sebodoh itukah Harvey yang berpikir dia masih akan tertipu setelah semua
penipuan ini?
Visit popsnovel.com to read full content.
Suster kepala masuk ke kamar
Selena untuk ele sarapéll)
l/ Sh
Boil) Nong Séieh ,bagaimana
A he FE

rasanya hari ini?” The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
*Sudah baikkan, tapi masih lemas.”
“Jangan khawatir, kemajuanmu jauh lebih cepat dari pasien lain. Dua minggu
pertama memang sangat
sulit, tapi setelah itu kamu akan jauh membaik. Tapi begitu baikan, kamu sudah
harus memulai sesi
kemoterapi berikutnya. Hahh...”
“Berikutnya?” Selena mengerutkan keningnya.
Visit popsnovel.com to read full content.
Suster kepala melihat wajah sedih
Selena dan langsung mengalihkan

5 ipo 5 Se
pembicaraan. “Kita jalani aja an!
slang rh hs jangan
tridll khawatir. Aku ceritakan suatu
kejadian yang lucu ya. Tadi aku lihat
ada seorang ayah dan anak yang
mencuri bunga di taman rumah sakit.
Coba bayangkan, zaman The content
is on popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Visit popsnovel.com to read full content.
sekarang masih ada yang mencuri
bunga untuk menjenguk ag dh
rumah sakit. Duypig Wi G@miakin aneh.
Copa kA anak kecil sudah
diajarkan berbuat seperti itu, jadi apa

” :

ke depannya?” The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter therel

Advertisement