Bab 752
Kejadian berdarah yang terpampang di depan Selena membuatnya teringat pada
hari kematian Llan,
Dia berdiri tegak di tempatnya, pupilnya tiba—tiba membesar.
Seperti bermimpi, tadi pagi Bonbon masih berbaring di pelukannya, tapi
sekarang dia tergeletak di kakinya dengan napas terakhirnya, darah hitam
mengalir dari mulut dan hidungnya.
Selena membungkukkan tubuhnya, dia pasti sedang bermimpi,
“Bonbon, jangan menakutiku.” Selena bergetar dan suaranya berubah, dia
mengulurkan tangannya untuk memeluk Bonbon, tapi Harvey langsung
memeluknya.
“Seli jangan sentuh. Bonbon keracunan.”
Darah yang keluar dari tubuhnya bukan berwarna merah segar, melainkan hitam.
Selena sudah tidak bisa memikirkan apa—apa, dia dengan nekat berlari ke arah
Bonbon, “Bonbon, bangun! Buka mata dan lihat aku!”
“Sell” Harvey memeluknya erat, tidak membiarkannya menyentuh tubuh
Bonbon.
Bibi Eri yang cepat tanggap langsung meminta orang untuk membersihkan
jenazah Bonbon.
Selena tampak seperti orang gila, dia marah dan mendekati Agatha dengan
marah, dia meraih kerah baju Agatha, “Kamu yang melakukannya, “kan! Kalau
ada masalah langsung serang aku saja! Kenapa kamu malah menyakiti
kucingku!”
“Bukan aku, benar-benar bukan aku!*
Setelah kata—kata itu terucap, Selena langsung menampar Agatha. “Kenapa
Bonbon ada di halamanmu? Kamu benar—benar jahat, kamu nggak belajar dari
kematian Ayah dan Ibu?”
Selena langsung menamparnya bolak—balik tanpa mendengarkan penjelasan
Agatha.
Shearly berlari dari jauh dan menarik celana Selena, “Wanita jahat! Jangan pukul
Ibuku!”
Harvey menariknya ke samping. “Sel, tenanglah.”
Tenang?
Selena melihat mayat Bonbon dibersihkan dan dibawa pergi oleh seseorang,
masih ada darah segar di
lantai.
Itu adalah kucing yang menemani seluruh masa remajanya, setelah Arya
meninggal, kucing itu dianggapnya sebagai anggota keluarga terakhir, tetapi hari
ini kucing itu juga meninggalkannya.
Matanya terasa pedih dan hatinya terasa sesak.
Tiba—tiba, dia muntah darah dan jatuh pingsan.
Selena tidak pernah terpikirkan bahwa dia sendiri yang akan mendapat hal ini.
Selena kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Jelas hal ini membuat Dokter Afraska marah besar, “Sebenarnya kamu ini suami
macam apa sih!
Kenapa dia bisa sampai pingsan lagi?”
Harvey juga ingin menampar dirinya sendiri, dia hanya menempatkan Agatha di
rumah supaya bisa mengendalikannya dengan lebih baik, agar dia tidak berbuat
nakal lagi.
Dia tidak pernah menyangka Selena akan mencari Agatha dan Bonbon akan
tertimpa musibah.
Jangankan Harvey, Selena juga tidak mengira.
“Dokter, tolong ya.”
“Suami sepertimu benar—benar bawa sial!”
Selena terbangun dan Lewis ada di sampingnya.
“Kamu berhasil!"
Visit popsnovel.com to read full content.
“ . ”
Nggak, Bonbon dibunuh!” Selena
berkata dengan mata Merah oy m
Meskipun dia ngih iddlikan diri, dia
tibak akan pernah mengorbankan
Bonbon. The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Kematian Bonbon bukanlah kecelakaan, pasti ada seseorang yang sengaja
melakukannya.
Visit popsnovel.com to read full content.
Tidak peduli apakah orang itu ingin
merangsang dirinya dengan om
kematig Borpen Rae
meratcuninya lewat Bonbon. Yang
jelas, target pelaku adalah Selena.
The content is on popsnovel.com!
Read the latest chapter there!
Visit popsnovel.com to read full content.
Bonbon malah menggantikan
kematiannya, es
sh bigachiddp b Berapa tahun
lagi. The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Selena meremas seprai kasurnya. Dia menangis tersedu—sedu dan bertekad
tidak boleh membiarkan
Bonbon mati sia-sia!