Bab 699
Waktu seakan berhenti saat ini. Tidak disangka ada wanita yang benar—benar
cantik sampai sejauh ini.
Satu seperti bunga di musim semi, satu seperti bulan di musim gugur.
Jari—jari Naufan yang memegang sampanye menjadi tegang. Pada saat ini dia
merasa seperti sedang bermimpi. Dia meragukan dirinya sendiri, apakah wanita
itu masih Ellia yang dia kenal?
Dalam pikirannya, Ellia memecahkan banyak barang berulang kali, berteriak
keras di tengah reruntuhan atau menangis dan memohon agar dia tidak pergi,
serta gambaran menghina dan mencaci-maki Jesika.
Sekarang Ellia tampak angkuh, seperti dewi yang pandangannya melihat ke
seluruh ruangan tanpa
berhenti di dirinya.
Seolah—olah dirinya dan dia sudah menjadi orang asing. Sorot mata Ellia terasa
asing.
William terpaku menatap wajah Selena: Dari awal dia sudah tahu Selena cantik,
tetapi dia tidak menyangka bahwa saat mengenakan gaun ketat yang sederhana
itu, dia tetap terlihat elegan. Bagaikan dewi di atas bulan, dengan dingin
memandang bumi dan membangkitkan nafsu pria untuk
menaklukkannya.
Leo, Ellia dan Selena seketika menarik perhatian semua orang di tempat sejak
kemunculan mereka.
Kondisi Ellia sekarang sangat berbeda dengan rumor dia sudah gila. Terutama
ketika dia berdiri di samping Leo. Sedangkan Jesika yang mengaku—ngaku
merupakan menantu di keluarga ini bahkan tidak
bisa berada di dekat Leo sedikit pun.
Meskipun Jesika sudah berdandan dengan rapi dan bahkan merawat kulitnya
setiap hari, ketika Ellia muncul, aura alami seorang putri kaya raya langsung
mengalahkannya.
A
Di depan Ellia, Jesika seperti patung maneken yang mengenakan pakaian paling
mahal dan berbagai hiasan tergantung di tubuhnya. Sekujur tubuhnya terlihat
sangat ramai.
Ketika melihat Leo muncul, semua orang langsung diam.
Jesika tentu menyadari Naufan yang terkejut ketika melihat kecantikan Ellia itu.
Hal ini membuatnya
menggertakkan gigi dengan kuat.
Untuk membuat semua orang mengerti bahwa dia adalah tokoh utama di pesta
ini, Jesika mengangkat
gaunnya dan berjalan menuju Leo.
Dia tersenyum manis dan berkata, “Ayah, Kenapa nggak memanggilku untuk
menjemput Ayah?"
+15 BONUS
Dalam sekejap, dia berjalan ke belakang kursi roda dan dengan tenang
mendorong Ellia untuk menunjukkan kedudukannya di Keluarga Irwin.
Ellia mengutuk dalam hatinya, “Dasar caper.”
Sepertinya Jesika menunggu Ellia marah, lalu menghinanya di depan umum
sehingga dia bisa menunjukkan sifat lemahnya dan mendapatkan simpati orang—
orang.
Dia selalu senang dengan adegan seperti ini. Sayangnya, Ellia sekarang bahkan
tidak mau meliriknya
sejenak.
Jesika ingin pura—pura menjadi menantu yang berbakti, sedangkan Ellia ingin
menikmati ketenangan.
Oleh karena itu, Ellia berbalik dan pergi tanpa peduli sedikit pun.
Karena Harvey belum muncul, ekspresi Leo terlihat masam.
Jesika berpikir dia sudah menang dan menjadi bersemangat bersikap terlihat
ramah.
Visit popsnovel.com to read full content.
Mendengar ucapan Jesika hanya
membuat Selena merinding dan
lambung semakin Sore @h
pep bion Ee tu di telinga
Kakek dan Kakek mengangguk
dengan ramah sambil berkata,
" 7 ; 5 fa
Baiklah, pergilafi makan sedikit,
" .
kamu terlalu kurus.” The content is
on popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
Selena mengangguk, lalu pergi ke area makanan di depan mata semua orang,
meninggalkan Jesika
sendirian memainkan dramanya sendiri.
Meskipun begitu, Jesika tetap merasa senang dan yakin bahwa posisinya di
Keluarga Irwin tidak akan tergoyahkan oleh siapa pun.
Visit popsnovel.com to read full content.
Dia sudah merencanakan bahwa
setela pesta ini selesai dia a kann
ene Eli kelbah dat rumah ini.
Merghi angkan pengganggu
terbesarnya. The content is on
popsnovel.com! Read the latest
chapter there!
A
Visit popsnovel.com to read full content.
Selena mengambil makanan dan
duduk di sofa. Meskipun dia ot
makan obat Repghilérighasa Sakit
SEbEUIYA dan awalnya obat itu
sangat membantu, sekarang dia
menyadari bahwa obat tersebut The
content is on popsnovel.com! Read
the latest chapter there!
sudah tidak begitu efektif.
Rasa sakitnya membuatnya sedikit mengerang dan dia menggunakan air hangat
untuk meredakan
sedikit rasa sakit itu.
“Kak Selena, melihat ekspresimu, sepertinya kamu nggak baik-baik saja, ada
apa denganmu?”